KEBAIKAN DIBALIK SIKAP NETRAL

Didalam kehidupan manusia, setiap harinya manusia menjalani berbagai macam aktivitas yang beragam, baik itu di dalam maupun diluar, sama ataupun berbeda, cepat ataupun lambat, berat ataupu ringan, dan seterusnya. Semua aktivitas tadi dilakukan dengan faktor dan tujuan yang bebeda, mulai dari memenuhi kebutuhan hidup hingga hanya sekedar mencari kesenangan tersendiri. Lalu apa hubungannya dengan semua aktivitas tadi dengan kata netral? Netral bisa diartikan sikap yang tidak memihak atau hanya condong kepada salah satu pihak atau individu tertentu. Kenapa sikap netral ini dibutuhkan? Tujuannya terpenting dari sikap netral adalah menjaga keseimbangan, atau menjaga kestabilan serta suatu keharmonisan didalam kehidupan dari popolasi manusia yang tersebar dimuka bumi ini. Sikap netral ini harus dimiliki oleh setiap individu, terutama bagi mereka yang memiliki tanggung jawab didalam memimpin jalannya suatu aktivitas. Sikap netral ini memang harus dimiliki oleh setiap manusia, hanya saja sikap netral tidak harus selalu digunakan. Tulisan ini terlahir dari sebagian pemikiran saya disela-sela waktu yang sekiranya kosong disaat sedang bekerja dan juga setelahnya. Saya berfikir demikian dikarenakan saya sempat mengalami ketidakpuasan terhadap jalannya kepemimpinan di tempat saya bekerja. Sebelumnya saya ada menulis bahwa sikap netral harus dimiliki oleh setiap individu, terutama bagi mereka yang memiliki tanggung jawab didalam memimpin jalannya suatu aktivitas, sekarang saya akan coba mengupas kenapa sikap netral dibutuhkan oleh setiap individu bahkan mereka yang memiliki tanggu jawab didalam memimpin jalannya suatu aktivitas. Kita ambil 2 contoh profesi yang mesti memimpin jalannya suatu aktivitas, yaitu wasit dan manager. Seperti yang kiita tahu, wasit atau juri adalah orang yang memimpin jalannya suatu pertandingan baik itu dalam olahraga ataupun permainan. Wasit atau juri yang netral biasanya akan fokus dan memastikan jalannya pertandingan tersebut dengan baik, jika ada pemain yang melanggar Ketika pertandingan berjalan, maka wasit akan memberikan hukuman kepada pemain yang melanggar beserta keputusan yang lainnya. Jika sikap netral ini dijaga dari awal hingga akhir pertandingan, para pemain yang kalah ataupun yang menang pastinya akan mengapresiasi kinerja wasit disamping hasil yang mereka terima, selain itu atas kinerja wasit yang netral kemungkinan tidak akan menimbulkan kericuhan baik itu kericuhan antar penonton maupun kericuhan antar pemain. Bila dalam pertandingan wasit bersikap tidak netral, wasit tersebut tentunya akan merusak jalannya pertandingan dan juga akan ada banyak pihak yang dirugikan, selain itu kericuhan bisa saja terjadi bahkan bisa berujung pembunuhan kepada sang wasit. Lalu bagaimana dengan manager? Keduanya memang dijalur yang berbeda namun netral disini tetap tidak memihak individu manapun atau perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan tertentu. Contoh, katakanlah saya bekerja untuk PT. A, lalu kemudian saya ditempatkan di Toko B yang saya ketahui di Toko. B ini mereka menjual produk-produk dari perusahaan saya. Ketika saya bertugas di Toko B saya mengetahui ada brand lain yang produknya sama dan berbeda dengan produk yang saya jual, katakanlah ada brand dari PT. C, PT. D, PT. E, hingga PT. F. Manager yang netral pastinya tidak akan condong hanya kesalah satu brand, lalu dia pastinya hanya akan fokus kepada kelengkapan toko yang dia Kelola, memastikan kepada masing-masing brand agar stok barangnya tetap terjaga, menjadi jembatan antara karyawan dari masing-masing brand dengan perusahaan mereka sendiri, mengoptimalkan penjualan yang menurun, dan banyak lagi hal yang bisa dilakukan pihak manager secara netral tanpa harus condong kesalah satu brand saja walaupun ada brand-brand tertentu yang bisa menghasilkan penjualan lebih besar dari setiap brand yang ada. Seandainya pihak manager tidak bersikap netral, dengan begitu pihak toko bisa dipastikan tidak menjaga keseimbangan serta keharmonisan yang ada di toko tersebut, selain itu jika toko tersebut hanya fokus kepada brand penghasil sales terbesar saja, brand lain tentunya akan kurang berkembang, setelah itu hal yang ditakutkan pun bisa saja terjadi, yaitu brand-brand yang ada satu persatu bisa saja tutup, kenapa demikian? Kebutuhan di toko tersebut akan dipandang kurang lengkap dikarenakan banyak brand yang tutup. Lalu bagaimana imbasnya? Seperti yang saya bilang, karena hanya condong kepada salah satu pihak, keharmonisan tidak terjaga dengan baik sehingga imbas yang buruk tadi juga akan berpengaruh ke toko tersebut atau lebih tepatnya ikut gulung tikar. Lalu apakan sikap netral hanya tentang penjualan? Tidak juga, manager adalah contoh pemimpin bagi mereka yang bekerja dibawah kepemimpinannya, jadi arahan atau keputusan yang manager buat adalah penentu masa depan perusahaan tersebut. Sikap netral manager juga bisa ditunjukan dengan mengapresiasi setiap pekerjaan yang dilakukan oleh setiap karyawan yang dia pimpin tanpa harus memandang siapa karyawan tersebut. Selama ada sikap netral yang sedikitnya bisa mereka lakukan seperti yang saya sebutkan, maka keharmonisan akan tetap terjaga selama masih ada aktivitas ditempat tersebut. Dari 2 contoh diatas, bisa kita katakan bahwa netral adalah penanda, sedangkan tanda-tanda atau petanda dari sikap netral yang paling jelas adalah tidak membeda-bedakan, adil dalam memberi keputusan, tidak condong atau hanya memihak satu pihak saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latar belakang pengaruh project atap negeri Fiersa Besari

Lukisan Portrait Bukan Sekedar Karya

Review Penelitian Kajian Seni Rupa dan Desain