Lukisan Portrait Bukan Sekedar Karya
Pada tulisan kali ini saya akan
menceritakan tentang pengalaman yang berkaitan dengan objek (seni dan desain),
kemudian saya akan menjabarkan apa yang membuat saya tertarik untuk meneliti
hal tersebut lebih lanjut. Pengalaman yang akan saya ceritakan terkait dengan objek
seni rupa kali ini adalah tentang lukisan wajah portrait yang beraliran realis.
Lukisan wajah portrait ini pada umumnya dibuat diatas kertas ataupun kanvas.
Dalam membuatnya kita bisa menggunakan pensil ataupun cat, baik berwarna maupun
tidak. Kemudian objek yang akan dilukis bisa diambil langsung baik itu bertatapan
dengan model aslinya ataupun dengan menggunakan foto yang telah dicetak ataupun
yang masih disimpan didalam hp kita.
Dalam meneliti objek ini,
pengalaman yang saya bisa ceritakan disini adalah pengalaman yang saya ambil
dari pengalaman dari diri sendiri dan juga pengalaman yang saya dapat dari
customer-customer saya yang berprofesi sebagai seniman. Dalam membuat lukisan
wajah, salah satu kunci utama agar lukisan yang dibuat bisa terlihat mirip
adalah proporsi dari tiap-tiap bentuk yang ada pada objek, misalnya seberapa
jarak antara mata kiri yang kanan, kemudian jarak antara alis dengan mata, lalu
jarak mata dengan hidung, hidung dengan mulut, dan begitu seterusnya. Selain
jarak, hal lain yang perlu diperhatikan adalah bentuk dari masing-masing
objeknya, setelah itu hal terakhir adalah tentang cara shading dan memberi
highlight agar lukisan portrait tersebut terlihat realis seperti objek aslinya
atau pada foto.
Kemudian apa yang membuat saya
untuk mendalami atau meneliti objek tersebut lebih lanjut? Dalam membuat
sesuatu, kita pastinya akan memiliki perasaan ingin tahu sehingga kita
bertanya-tanya kenapa kita membuat ini dan itu? Bagaimana cara membuatnya? Lalu
apa benefitnya bagi diri sendiri ataupun orang lain? Hal yang membuat saya ingin meneliti lebih
lanjut tentang karya realis portrait adalah objek seni tersebut adalah salah
satu hal yang menurut saya cukup unik, karena objek lukisan tersebut selain mirip
dengan objek yang ada, tidak semua orang mampu membuat hal tersebut, sehingga
saya sangat tertarik untuk terjun langsung dalam membuat karya tersebut dan
meneliti hal-hal penting yang ada dalam objek tersebut. Kemudian, dalaam
membuat karya seni ini, saya merasa ada pola pikir yang terbentuk karena terbiasa
membuat objek lukisan tersebut. Contoh pola piker yang bisa diambil ialah Ketika
membuat desain, walaupun kita belum mampu membuat objek lukisan serealistis
dari apa yang kita lihat, paling tidak pikiran kita menuntun kita untuk
membentuk objek yang arah posisinya sama dengan apa yang kita lihat, selain itu
ada proporsi, bentuk, atau warna yang paling tidak akan kita buat sama dengan
objek aslinya. Kemudian apa lagi yang bisa saya teliti? Selain dalam hal pola pikir,
kita bisa meneliti tentang teknik dalam membuat shading yang melibatkan gradasi
dari terang ke gelap ataupun juga sebaliknya. Bicara teknik, pastinya akan
melibatkan alat-alat dalam menciptakan karya tersebut. Alat yang digunakan akan
berpengaruh didalam teknik pembuatan karya tersebut, misalnya jika kita ingin
membuat gradasi, kita bisa menggunakan tisu, cotton bud, atau paperstump jika
karya tersebut dibuat hanya dengan menggunkan pensil.
Setelah meninjau kenapa saya
tertarik meneliti objek ini, apa benefit karya ini bagi orang lain? Objek
lukisan yang telah jadi bisa digunakan sebagai pajangan ataupun untuk hadiah
atas momen tertentu. Kemudian apakah orang lain bisa belajar untuk membuat
karya seni ini? Jawabannya tentu saja bisa karena ada beberapa teknik yang bisa
dipelajari seperti menggunakan grid ataupun comparative measurement.
Saya kira cukup apa yang bisa saya
tulis pada blog ini, semoga bermanfaat walaupun sedikit adanya, saya minta maaf
apa bila terdapat kekurangan, terima kasih sudah membaca tulisan ini.
Komentar
Posting Komentar