Review Penelitian Kajian Seni Rupa dan Desain

Review Jurnal 1 Objek Kajian Seni Rupa dan Desain : Sugesti Perilaku Manusia dalam Karya Lukis Realis Pendekatan : Metode Kualitatif Analisis : semiotika Teori : Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:535) menyebutkan: Lukisan merupakan hasil pengungkapan ide-ide atau karya cipta dari ciptaan perasaan dan pikiran seseorang yang diwujudkan dalam satu bentuk gambar melalui garis dan bidang dengan pencampuran warna sehingga mewujudkan satu bentuk yang indah dan menarik. Menurut Darmaprawira W.A dalam Darmawan (1989:35): Seni lukis adalah gambaran penghayatan yang berupa ide perasaan yang diungkapkan ke dalam bentuk dua dimensi. Artinya seni lukis merupakan “perwujudan ide-ide dari berbagai aspek perasaan”. Menurut Katjik Soetjipto (1989:20) yang menyatakan: Seni lukis adalah ungkapan rasa estetis atau merupakan interpretasi dari si pelukis dalam menanggapi objeknya. Berdasarkan dari pengertian di atas, dapat disimpulkan seni lukis adalah hasil pemikiran, pengamatan, dan pengalaman, yang kemudian bersentuhan dengan batiniah yang berdasarkan kepada ekspresi hingga mewujudkan karya lukis yang bernuansa estetis. Dengan kata lain seni lukis adalah karya dua dimensi yang menampilkan satu gagasan, ide, pengalaman pengalaman yang dituangkan di atas permukaan kanvas sebagai perwakilan dari perasaan seniman. Kata realisme berasal dari kata “Real” dan Ism” (bahasa inggris). Kata real berarti nyata, tidak mengayal dan ism berarti sesuatu doktrin, teori atau memiliki karakter sendiri. Aliran realisme berkembang pesat di Perancis, Inggris, dan Amerika, pada awal abad ke-19. Aliran realis dalam seni rupa berarti usaha menampilkan keadaan dalam sesuatu karya sebagaimana adanya di dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel tertentu. Bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Menurut Soedarso (2000:31) dalam sejarah perkembangan seni rupa modern menerangkan: kaum realis memandang dunia tanpa ilusi. Mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Hal ini terlihat dari ucapan seseorang di antaranya (yaitu Courbet, pelukis perancis) “tunjukkanlah malaikat padaku aku akan melukisnya”, yang mengandung maksud bahwa ia tidak akan melukisnya kalau hal itu gagal di tunjukkan padanya. Gustav Courbet (1819- 1877) adalah seorang pelukis realis “tunjukkan malaikat padaku dan aku akan melukisnya, yang mengandung arti bahwa baginya bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit, menggambarkan sesuatu yang ada dan nyata” (Soedarso, 2000:36). Kesimpulan : Melukis merupakan sebuah respons kegiatan untuk mengekspresikan emosi, ide, serta gagasan terhadap persoalan. Manusia merupakan makhluk sosial, memerlukan bantuan orang lain untuk kelangsungan hidupnya, untuk itu dibutuhkan sebuah komunikasi untuk menyampaikan maksud dan tujuan terhadap manusia lainnya, sehingga timbullah perilaku yang saling menguntungkan satu sama antara manusia, komunikasi dipakai dengan cara yang beragam dan terkadang sebuah perubahan perilaku yang timbulkan olehnya terjadi tanpa disadari akibatnya secara utuh, hal ini menjadi salah satu sumber ide dalam pembuatan karya lukis yang di ekspresikan ke bidang. Adapun kesulitan dan hambatan dalam proses penciptaan yang penulis rasakan antara lain masalah bahan dan alat yang terkadang sulit di penuhi, dan pemilihan bentuk gambaran yang akan di jadikan karya lukis yang sesuai. Hal yang bisa diteliti dari jurnal tersebut : Dari jurnal tersebut ada terdapat bagaimana proses penciptaan dari karya lukis dan kita bisa mencari tahu faktor terjadinya sugesti. Review Jurnal 2 Objek Kajian Seni Rupa : TUBUH MANUSIA SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS Pendekatan : Metode kualitatif Analisis : semiotika Teori : „‟Tubuh manusia merupakan keseluruhan jasad manusia yang terlihat dari bagian ujung kaki sampai ujung kepala yang di dalamnya terdapat berbagai macam jaringan otot, sel, darah, tulang, serta daging.‟‟ (Kamisa,2013:626) Tubuh manusia merupakan sebuah fenomena biologis yang hadir di dunia secara lahiriah sebagai identitas diri dan simbolisme diri manusia pada ruang lingkup kehidupan. Pengertian tubuh manusia menurut Kamisa (2013:626), tubuh manusia merupakan keseluruhan jasad manusia yang terlihat dari bagian ujung kaki sampai ujung kepala yang di dalamnya terdapat berbagai macam jaringan otot, sel, darah, tulang, serta daging. Pada anatomi, tubuh manusia setiap bagian bentuk tubuh memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas manusia itu sendiri. Pengertian anatomi menurut Pearce (2013:1), Anatomi/ilmu urai yang mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-bagianyah satu sama lain. Manusia memiliki bentuk dan susunan yang terdiri dari potongan-potongan bagian tubuh memiliki keterkaitan dengan organ. Penciptaan buah seni selesai apabila ia mencapai orang lain dan menghimbau perasaan, fantasi dan pikiran yang sama padanya (Alisjahbana 2011:7). Konsep menurut Sussanto (2012:227) Adalah pokok pertama dan utama yang mendasari keseluruhan pemikiran. Karya adalah buah pemikiran yang direalisasikan menjadi sebuah bentuk yang nyata, yang mampuh berkomunikasi dan berinteraksi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:511) Karya adalah pekerjaan; hasil perbuatan; buatan ciptaan (Terutama hasil karya). Karya selain memiliki nilai eksistensi, karya memiliki nilai-nilai yang mencerminkan kepribadian penciptanya. Seni lukis adalah sebuah ungkapan, perasaan dan kehendak pencipta yang diinteraksikan pada orang lain, dengan disertai nilai-nilai akan keindahan, berharap orang lain mampuh merasakan dan tergerak atas yang dirasakan dan dikehendaki penciptanya. Seperti menurut beberapa ahli: Hebert Read dalam bukunya The Meaning of Art (1959) menjelaskan bahwa seni merupakan usaha manusia dalam menciptakan karya seni yang bersifat menyenangkan berdasarkan kepekaan perasaan dan kemampuan dalam menyatuhkan berbagai unsur seni untuk menciptakan keharmonisan sebagai hasil akhir dari proses penciptaan karya seni. (Santo, Tris Weddy, Ratna dkk 2012:78). Suzane K. Large (1997) dalam Darsono (2017:4) melalui bukunya yang berjudul Principles of Art (1974) Menyatakan seni adalah simbol dari perasaan. Menurut Jim Supangkat, seni lukis ialah jelmaan lain dari upaya menyajikan kembali masa lampau pada konteks masa kini. Menurut Soedarso, seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa yang biasanya berbentuk dua dimensi dengan unsur garis dan warna. Menurut Suwarno Wisetrotomo, M. Dwi Marianto, Endah Nawang N, seni lukis adalah suatu pengabdian kehidupan dalam bentuk gambar. (http://dilihatnya.com/26516/pengertian-seni-lukis menurut-para-ahli). Kesimpulan : Karya divisualisaikan dengan melakukan observasi ke lapangan dengan melihat, memperhatikan dan memaknai tubuh manusia lewat proses interaksi tubuh manusia dengan tubuh manusia lain, kehidupan tubuh manusia, simbol-simbol yang melekat pada tubuh manusia dan reaksi yang di hasilkan oleh eksistensi tubuh manusia di dalam kehidupan. Namun dalam hal ini pencipta tetap memaknainya kedalam diri pencipta pribadi serta lingkungan sekitar pencipta. Media dua dimensi yang menggunakan cat akrilik, krayon dan pengolahan teknik yang digunakan untuk mendukung ide yang ingin divisualisasikan oleh pencipta antara lain teknik plakat. Adapun maksud menggunakan beberapa teknik tersebut antara lain agar lukisan terlihat lebih ekspresif dan artistik. Untuk mewujudkan tubuh manusia yang merupakan inspirasi pencipta dalam melukis, dilalui dengan melakukan empat tahapan yaitu : Tahap persiapan (Prepare), pembentukan (Forming), pewarnaan (Colloring), penyelesaian (Finishing). Elemen-elemen visual seperti garis, warna, bentuk, ruang dan tekstur serta penyusunan prinsip-prinsip seni rupa seperti komposisi, proporsi, pusat perhatian, kontras, keseimbangan (balance), irama merupakan faktor yang mendukung dalam penciptaan karya seni demi terciptanya karya yang harmonis, dinamis yang mempunyai nilai artistik dan estetik. Hal yang bisa diteliti dari jurnal tersebut : Proses dalam membuat proporsi bagian-bagian tubuh manusia, kemudian terdapat media-media Lukis yang bisa digunakan dalam membuat karya seni tersebut. Review Jurnal 3 Objek Kajian Seni Rupa : EKSPRESI POTRET DIRI SEBAGAI INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS Pendekatan : Metode kualitatif Analisis : semiotika Teori : Dalam menyikapi tema dan konsep para pelukis hyper realis umumnya cermat dan cakap dalam teknik kepersisan yang luar biasa. (Winarno:2002:32) Menurut Tabrani (2006:280), proses kreasi itu sendiri dibagi menjadi dua tahap. Pertama tahap ide, yaitu apa yang terjadi sampai dengan matangnya ide. Kedua , tahap pelaksanaan, yaitu tindak lanjut tahap ide tersebut. Kesimpulan : Kaya-karya yang tercipta memberikan pesan proses kehidupan, dimana pesan tersebut adalah memori masa lalu sangatlah penting untuk dijadikan kompas yang memandu di tengah arusnya waktu dalam menjalani proses kehidupan ke depan sebagai manusia yang lebih baik. Hal yang bisa diteliti dari jurnal tersebut : Proses bagaimana seni menjadi media untuk mencurahkan apa yang kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latar belakang pengaruh project atap negeri Fiersa Besari

Lukisan Portrait Bukan Sekedar Karya